MUARABUNGO – Diawali tahun 2014, tercatat ada tiga perusahaan yang masih memegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) batubara yang diberhentikan sementara oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Bungo. Ketiga perusahaan yang dimaksud, yakni PT Basmal dan PT Andalas Nusa Indah (ANI) di wilayah Kecamatan Pelepat dan PT Marga Bara Tambang (MBT) di Rantau Duku, Kecamatan Rantau Pandan.
“Januari ini ada tiga perusahaan yang kita berhentikan sementara aktivitas tambangnya. Kita terpaksa mengeluarkan surat tersebut karena ada aturan-aturan yang dilanggar. Mereka bisa melakukan aktivitas tambangnya lagi, setelah mematuhi aturan. Apa yang kita rekomendasikan harus dipatuhi dan dilakukan,” ungkap Kepala Dinas ESDM Kabupaten Bungo HM Hidayat usai melakukan inspeksi di areal tambang PT MBT, pagi tadi.
Sementara, Kasi Pengusahaan Dinas ESDM Kabupaten Bungo Syaifudin, menjelaskan untuk PT Basmal, beberapa hal menjadi pertimbangan penutupan sementara ini, diantaranya belum menempatkan jaminan reklamasi. Kemudian daya dukung lingkungan tidak sesuai dengan perencanaan tambang.
Selanjutnya ada beberapa bekas tambang yang belum direklamasi, serta penataan lokasi dan masih terdapat beberapa void yang masih dibiarkan menganga. “Itulah alasan kita keluarkan rekomendasi untuk penghentian sementara aktivitas tambang tersebut,” jelasnya.
Sementara, untuk perusahaan PT ANI, Anuarsyah mengatakan bahwa sejauh ini PT ANI belum memiliki kepala teknik tambang. Kemudian, PT ANI disebut belum melaksanakan RKAB dan RKTTL. “Ada beberapa hal yang juga dilanggar dan kita stop sementara,” ujar Anuar.
Selanjutnya, untuk PT MBT, bahwa mereka (PT MBT) tak mentaati Kepmen 555 tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja, UU 32 tentang Lingkungan, UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Berikutnya, Kepmen 1211 tentang Penyebab dan Penanggulangan Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Pada Usaha Kegiatan Pertambangan Umum, PP 78 tentang Reklamasi dan Pasca Tambang.(*)
Sumber: Harian Jambi
No comments:
Post a Comment