Latest News

Tuesday, February 25, 2014

Peperangan HBA dan Zumi Zola


JAMBI- NUANSA politik jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2015 mendatang sudah mulai terasa. Wacana beberapa nama mulai bermunculan, namun untuk saat ini lebih santer hanya ada dua figur, yakni Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) dan Bupati Tanjab Timur Zumi Zola. Bendera perang secara tak langsung tampaknya sudah mulai berkibar.
Intrik dan strategi politik kedua figur sudah mulai bermain. HBA yang merupakan kandidat incumbent tentunya lebih memiliki nilai plus ketimbang Zumi Zola. Misalnya, HBA merupakan politisi dan birokrasi senior yang tentunya memiliki kekuatan yang luar biasa. Tak hanya itu, HBA juga merupakan salah satu ketua partai politik (parpol) yang saat ini sedang berkuasa.
Namun, Zumi Zola juga tak kalah memiliki kekuatan lainnya. Dilahirkan dengan keluarga besar yang telah memiliki nama di Provinsi Jambi, tentu juga sudah menjadikan modal dalam pertarungan tersebut. Zumi Zola yang merupakan putra mantan Gubernur Jambi dua periode Zulkifli Nurdin, khususnya di kalangan anak muda memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan dengan HBA.
Sebagai status artis dan wajah yang tampan, tentu itu juga merupakan modal bagi Zumi Zola dalam mencuri simpati dukungan masyarakat. Ya, bisa saja ini merupakan pertarungan politisi tua dan politisi muda.
Itu baru sekadar figur kedua tokoh tersebut. Sementara, kekuatan finansial, tentu banyak pihak menilai keluarga besar Nurdin Hamzah memiliki modal yang besar, dibandingkan dengan sosok seorang HBA. HBA yang memiliki latar belakang anak desa tentu hanya memiliki finansial yang pas-pasan. HBA hanya diuntungkan dengan kekuatan dukungan dari kalangan birokrasi, maklum saja merupakan kandidatincumbent.
Kekuatan finansial keluarga besar Nurdin Hamzah mungkin bisa saja terpecah apabila tidak bersatu. Santer saat ini memang, sedang lagi ada perpecahan. Bahkan, ada beberapa spanduk yang beradar di mana telah menjodohkan HBA bersama salah satu keluarga Nurdin Hamzah, yakni Hazrin Nurdin yang tak lain merupakan paman kandung Zumi Zola.
Selain itu, kekuatan tim juga mempengaruhi dalam mencari dukungan. Hingga kini memang tim belum terbentuk secara resmi, namun secara tak langsung sudah mulai bergerak dan berdiskusi mengadu kekuatan dan strategi. Hampir setiap pojok di beberapa daerah pasti sudah membicarakan kedua figur tersebut. Ini mungkin baru pemanasan belum memasuki babak kualifikasi dan hingga babak final.
Semoga, perperangan yang muncul bukan melalui gencatan senjata seperti daerah konflik yang ada di dunia. Perperangan ini bermaksud untuk memberikan kecerdasan politik terhadap masyarakat, bukan melalui perperangan uang dan isu black campaignyang sengaja dimainkan. Politik cerdas melahirkan pemimpin yang berkualitas. Semoga ini tidak ada perperangan gencatan senjata. (*)

Sumber: Harian Jambi


No comments:

Post a Comment

Kontak Kami

Name

Email *

Message *