KOTA JAMBI - Apa
penyebab kematian Septi Nur Rahmadani, balita yang tercebur ke dalam kuali
panas di Rantau Rasau beberapa waktu lalu?
Meski sempat melewati masa kritis di RSUD Raden Mattaher
selama 16 hari, dan jaringan kulit sudah mulai membaik, namun 90 persen
jaringan saraf Septi rusak karena jaringannya tidak berfungsi.
Menurut Dokter Ade Kurniawan, dokter umum ruangan ICU
perawatan anak RSUD Raden Mattaher, Septi sempat melewati masa akut. Dia bahkan
sempat berbicara.
"Namun karena jaringan sarafnya 90 persen rusak, itulah
yang menjadi faktor utama menyebabkan ia meninggal," kata Ade, Senin.
Ade mengaku secara medis pihaknya sudah berusaha maksimal
untuk penyembuhan Septi.
"Sebelum meninggal tidak ada tanda-tanda yang berubah
pada Septi," ucap Ade.
Sebelumnya diberitakan, Septi Nur Rahmadani mengalami luka
bakar serius di sekujur tubuhnya akibat tercebur ke dalam kuali panas beberapa
waktu lalu.
Septi meninggal dunia pada Jum'at (21/2) sekira pukul 08.30 wib.
Anak pertama pasangan Amin (32) dan Siti Horiyah (23) ini
meninggal di ruang perawatan ICU Rumah Sakit Raden Mattaher Jambi setelah
melewati masa kritis setelah 16 hari tidak sadarkan diri (koma). (*)
Sumber: Harian Jambi
No comments:
Post a Comment